on Kamis, 08 Desember 2011
Selamat malam kawan" programmer. Ini adalah artikel baru saya yang lain tentang pemrograman.  Pasti tidak banyak dari kalian yang tahu kalau programmer pertama di dunia adalah seorang wanita. Banyak orang beranggapan bahwa pekerjaan programmer identik dengan pekerjaan kaum pria, dan mungkin kalian juga beranggapan demikian. Tapi tahukah Anda bahwa programmer pertama di dunia adalah seorang “wanita”?

Augusta Ada King, Countess of Lovelace (10 December 1815 – 27 November 1852), atau lebih dikenal dengan sapaan Lovelace, seorang wanita berasal dari Inggris yang dinobatkan sebagai programmer pertama di dunia. Lovelace merupakan putri seorang penyair bernama George Gordon, Lord Byron ke-6, dan ibunya Anne Isabella “Annabella” Milbanke, Baroness Wentworth. Ibunda Lovelace berpisah dengan ayahnya sejak Lovelace masih kecil, dan Lovelace dibesarkan oleh ibundanya.

Sewaktu kecil Lovelace sering sakit-sakitan. Saat Lovelace berumur 8 tahun dia mengalamai sakit kepala sangat hebat yang mempengaruhi pengelihatannya, bahkan pada tahun 1829, Lovelace pernah mengalami kelumpuhan yang menyebabkannya harus terbaring untuk beristirahat selama hampir setahun. Dan pada tahun 1931, Lovelace kembali bisa berjalan, meskipun masih dengan bantuan tongkat.

Lovelace melanjutkan pendidikan melalui home schooling akibat kesehatannya yang buruk. Lovelace diajarkan matematika pada umur yang muda oleh William Frend, William King dan Mary Somerville. Selain itu, salah seorang guru Lovelace adalah seorang ahli matematika dan logika, Agustus De Morgan. Lovelace sangat menikmati waktunya mempelajari matematika, bahkan dia menganggap matematika merupakan bagian dari hidupnya.

Karena kemampuannya yang tinggi dalam bidang matematika, Charles Babbage, merupakan salah satu tokoh terkenal dalam bidang komputer, mempekerjakan Lovelace dalam pengerjaan mesin analitis. Pada saat itu, mesin analitis merupakan mesin yang digunakan untuk menerapkan kerja sebuah algoritma, dan dianggap merupakan awal mulanya mesin komputer. Dengan menggunakan mesin analitis inilah, Lovelace dipekerjakan menjadi seorang programmer.

Adapun program yang pertama kali dibuat oleh Lovelace adalah pengimplementasian algoritma Bernouli’s Numbers dengan menggunakan mesin analitis milik Babbage. Lovelace memulai memprogram algoritma tersebut ketika Charles Babbage menyuruh Lovelace untuk menerjemahkan paper dari Luigi Menabrea, seorang insinyur dari Italia. Paper tersebut dikenal dengan Menabrea’s paper. Dari situlah Lovelace mulai membuat program algoritma tersebut selama hampir satu tahun. Kemudian pada tahun 1952, seratus tahun setelah kematiannya, ditemukan catatan milik Lovelace mengenai mesin analitis milik Babbage. Catatan tersebut kemudian disusun berdasarikan label dari A sampai G. Dari catatan berlabel G itulah diketahui program pertama yang dibuat oleh Lovelace, dan Lovelace pun dinobatkan sebagai programmer yang pertama di dunia.

Bukan hanya itu, departemen pertahanan Amerika Serikat menciptakan sebuah bahasa pemrograman bernama ADA yang merupakan nama dari Lovelace. Sejak tahun 1998, Lovelace diberikan mendali atas namanya oleh masyarakat Inggris dan kompetisi tahunan bagi wanita dalam bidang komputer. Dan pada tanggal 24 Maret sudah ditetapkan sebagai “Ada Lovelace Day”, hari untuk memperingati prestasi wanita di dalam teknologi dan pengetahuan. Lovelace merupakan salah satu inspirator baru para kaum hawa, sebagai teladan dari semangat dan kemauannya yang tinggi dalam menuntut ilmu. Keterpurukkan dalam keluarga maupun kemerosotan kesehatannya waktu kecil tidak pernah menyurutkan semangatnya dalam belajar dan berkarya.
Hmm.. Sudah 2 minggu kira-kira saya tidak pernah posting. Kali ini saya akan membahas hal yang mungkin berguna buat kawan-kawan programmer seperti saya. Artikel yg akan saya share berisi tentang seorang programmer yang berkarakter entrepreneur. Sepertinya trend programmer di Indonesia saat ini lebih memilih bekerja di sebuah perusahaan daripada menempuh jalur wirausaha. Gak usah basa-basi lagi deh, langsung liat artikelnya aja :D

1. FIGHT FOR CODELINE FREEDOM! 
Programming adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh seorang programmer dan mahasiswa computing. Kemampuan coding dan mengembangkan software menjadi titik sentral, yang disentuh semua jurusan computing, baik itu Computer Science (CS), Software Engineering (SE), Information System (IS), Information Technology (IT) ataupun Computer Engineering (CE). Mahasiswa computing tanpa bisa coding, bagaikan garam tanpa asinnya perjuangan untuk mencapai kebebasan baris kode, membawa arti bahwa kita tidak stress melihat 1000 baris kode suatu program. Dan juga, tidak boleh masuk rumah sakit kena tipus, kalau harus melototin 10000 baris kode. Bagaimana supaya kita bisa mahir coding? Ada 5 langkah yang harus kita lakukan supaya mahir coding, yaitu latihan, latihan, latihan, latihan dan latihan. Yakinlah bahwa bangku kuliah tidak cukup. Jangan pernah mengeluh, karena tidak hanya di Indonesia, mahasiswa di luar negeripun tetap tidak akan bisa mahir coding, kalau hanya mengandalkan jam mata kuliah pemrograman.

 2. BROWSING FOR LEARNING AND RESEARCHING 
Tanamkan ke dalam benak kita yang paling dalam, bahwa kegiatan web browsing bukan hanya ajang klik URL asal-asalan, kegiatan selingan, iseng atau aktifitas di kala senggang. Mengakses Internet adalah sebuah investasi. Detik demi detik waktu yang kita pakai untuk nginternet, akan dikonversi dalam bentuk rupiah pada saat kita keluar warnet atau menutup koneksi internet kita. Manfaatkan kegiatan browsing untuk banyak belajar dan meneliti. Manfaatkan berbagai forum yang betebaran di dunia maya untuk belajar, bagaimana mengembangkan software dan game yang bisa kita jual, ataupun berbisnis di Internet. Ketika kita menggunakan aplikasi facebook dan friendster, arahkan strum otak kita untuk memikirkan genre aplikasi dan game apa yang saat ini nge-trend di facebook atau friendster. Pelajari kelebihan dan kelemahannya.

3. CREATE A “KREATIFITAS MAYA”! 
Gunakan berbagai data dan hasil analisa yang kita dapatkan pada saat browsing untuk mulai sedikit demi sedikit membangun kreatifitas maya. Ingatlah bahwa produk-produk legendaris tidak langsung menjadi besar, perlu proses yang lama. Matt Mullenweg sang founder WordPress, juga mengawali jalan legendanya dengan sesuatu yang sangat dasar, karena ingin belajar PHP. Jerry Yang, akhirnya menseriusi bisnis mesin pencarinya, mesekipun diawali dengan aktifitas mengumpulkan link URL. Demikian juga dengan Blake Ross dengan Mozilla Firefoxnya, Mark Zuckerberg dengan Facebook-nya, Steve Chen dan Chad Hurley dengan Youtube-nya, Pierre Omidyar dengan eBay-nya, dan Tom Anderson dengan MySpace-nya. Kemampuan coding akan mempercepat proses implementasi ide, yang kita rumuskan dari hasil analisa dan penelitian kita tentang trend layanan web.

4. BLOGGING FOR PERSONAL BRANDING 
Kreatifitas maya yang dahsyat dan menggunakan teknologi canggih, tidak ada artinya apabila tidak diperkenalkan ke publik. Karena itu kita perlu latih kemampuan menulis kita, yang bisa kita mulai dengan menggunakan blog. Para programmer yang notabene adalah seorang spesialis, dituntut kedepannya berkemampuan versatilist, yang bisa menawarkan diri dan menjual kemampuannya dengan baik. Ngeblog alias blogging sekaligus jadi cara yang maknyus untuk personal branding lewat dunia maya. Saat ini personal branding lewat blogging adalah jalan yang sangat cepat dan efektif, bahkan melebihi personal branding lewat koran dan media cetak. Pengguna Internet Indonesia yang mencapai 25 juta, mungkin hanya kalah oleh TV. Dan saya yakin, tidak semua dari kita punya kelebihan uang untuk melakukan aktifitas narsistik lewat 30 detik iklan di TV yang mencapai nilai ratusan juta rupiah. Sekali lagi, personal branding lewat blogging adalah jalan yang lebih efektif, efisien, nyata.

5. BE AN ENTREPRENEUR!
Ketika kondisi sudah mapan, dan sudah mulai banyak yang menghubungi kita untuk kerjasama mengembangkan berbagai proyek dan kegiatan. Mulai pikirkan untuk masuk jalur entrepreneur formal lewat bisnis dalam bentuk yang lebih nyata. Dirikan PT atau CV, sewa kantor, ajak anak-anak muda yang cerdas nan militan untuk bergabung dengan kita. Jangan lupa didik mereka dengan baik dan bijak. Beri mereka kesempatan untuk mengembangkan diri dan mengembangkan ilmu. Beri beasiswa untuk melanjutkan sekolah apabila dirasa memang sang pegawai berprestasi. Beri mereka kepercayaan, mulai delegasikan wewenang dan tugas, dan jangan pernah beranggapan bahwa semua harus kita kerjakan sendiri.

Sumber artikel ini saya ambil dari website pribadi Pak Romi Satria Wahono, founder komunitas ilmukomputer.com.

Ayo kawan-kawan programmer, kita sama-sama berjuang mencapai titik dimana kita bangga menjadi seorang programmer! Taklukkan coding-codingmu. Semangat.....! :D