on Kamis, 31 Mei 2012



Pengguna desktop baru di Linux sering kali membuat banyak kesalahan dan ini mungkin terjadi pada kita semua yang baru pindah ke Linux. Tidak mudah memang jika harus pindah dari satu sistem operasi yang begitu lama kita gunakan, seperti Windows, ke sistem operasi Linux yang jelas-jelas sangat berbeda.

Dibawah ini ada 10 kesalahan umum yang sering dibuat oleh para pemula Linux (newbie) ketika mereka menggunakan Linux. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan yang umum tersebut, diharapkan nantinya dapat sedikit mengurangi rasa 'frustasi' menggunakan Linux.


  • Beranggapan sedang menggunakan Windows

Rata-rata dari kita tahu Windows sejak pertama kali kita mengenal komputer sehingga tidaklah aneh jika begitu kita berpindah ke Linux, kita selalu membandingkan segala hal yang ada di Windows harus sama dengan yang ada di Linux. Padahal antara Windows dan Linux adalah dua sistem operasi yang berbeda sehingga cara kerjanya pun tidak akan persis sama.


  • Mencoba untuk menjalankan file exe

File-file exe tidak akan bisa dijalankan di Linux kecuali kita sudah menginstal program WINE. Hal ini kerap membuat kecewa para pengguna baru karena mereka tidak bisa menggunakan atau menginstal aplikasi Windows di Linux. Kembali kepada poin nomer satu bahwa Linux adalah sebuah sistem operasi yang cara kerjanya berbeda dengan Windows.


  • Memilih distibusi (distro) Linux yang salah
Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pengguna baru adalah memilih distro Linux yang salah. Bayangkan seorang pengguna baru yang memilih Gentoo atau Slackware atau Fedora, meskipun ketiga distro Linux tersebut adalah distro yang cukup bagus tapi untuk para pengguna baru kemungkinan dapat membuat mereka tidak betah menggunakannya. Gunakan distro Linux yang dibuat khusus untuk pengguna baru.


  • Tidak dapat menemukan software
Para pengguna baru banyak yang bermigrasi dari Windows, dan mereka mengira untuk mendapatkan software baru sama seperti di Windows. Di Linux agak berbeda, para pengguna baru perlu mengenal tool manajemen paket dari distro Linux yang mereka gunakan, seperti Synaptic, Packagekit dan Ubuntu Software Center. Dengan tool itulah nantinya kita dapat menemukan serta menginstal berbagai macam software.


  • Mengirim dokumen OpenOffice ke pengguna Microsoft Office dalam format default
Yang ini banyak terjadi karena para pengguna baru di Linux berpikir dokumen yang mereka buat serta simpan secara default menggunakan OpenOffice dapat secara otomatis dibuka oleh pengguna Microsoft Office. Jika ada kasus seperti itu maka jangan simpan secara default, tapi gunakan Save As (Simpan sebagai) dan pilih format dokumen untuk Microsoft Office (.doc atau .xls).


  • Menghindari command line
Jangan malu dan malas untuk belajar command line di Linux, karena setelah kita tahu 'keajaiban' command line nantinya kita akan semakin betah menggunakan Linux. Disinilah yang banyak terjadi, para pengguna baru malu dan malas untuk menggunakan command line dan lebih memilih perintah berbasis grafis.


  • Terlalu cepat menyerah
Banyak dari kita mungkin pernah mengalami hal ini. Menganggap Linux sulit untuk dipelajari dan digunakan sehingga hanya dalam waktu beberapa jam menggunakannya saja langsung berpikir untuk menyerah dan kembali menggunakan Windows. Bisa karena biasa, itulah sebuah kalimat bijak yang mengajak kita untuk membiasakan sesuatu hal agar bisa.


  • Mengira hirarki direktori Windows persis sama dengan di Linux
Tidak ada C:\ di Linux atau juga karakter "\" atau penggunaan spasi untuk nama file. Yang perlu diingat adalah di Linux semuanya dimulai dari / dan direktori pengguna yang paling penting adalah direktori home mereka (aka ~/ aka /home/USERNAME/).


  • Menunda update
Kesalahan yang ini tidak hanya dilakukan oleh pengguna baru saja, tapi pengguna lama dan sekelas admin pun banyak yang menunda update. Padahal dengan rutin mengupdate sistem Linux kita akan memastikan sistem lebih aman.


  • Login ke sistem sebagai root
Jangan login ke sistem sebagai root, namun login sebagai user biasa dan gunakan account root hanya bila benar-benar dibutuhkan saja.

sumber

on Jumat, 11 Mei 2012

Instalasi program dapat mudah dan cepat. Namun, ketika datang ke menguninstall sebuah program khususnya untuk satu yang selalu memberikan banyak masalah, mungkin butuh waktu beberapa kerumitan saat program tidak muncul dalam menambah atau menghapus program atau tidak uninstall alat yang disediakan. Jangan khawatir! Anda dapat benar-benar menghapus program ini dijalankan oleh uninstall string yang diperoleh dari registry.

Untuk setiap program terinstal di komputer Anda, akan ada beberapa masukan uninstall di registry yang dikelompokkan di bawah Hapus folder. Oleh karena itu, Anda dapat mengidentifikasi oleh masing-masing program dengan mudah browsing melalui Hapus daftar di registri.Berikut adalah detail langkah-langkah untuk mengajarkan cara uninstall program dengan menggunakan registry:


  1. Start -> Run, lalu ketik regedit dan tekan enter.
  2. Klik HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\currentversion\Uninstall.
  3. Cari software yang ingin di uninstall dengan melihat DisplayName-nya.
  4. Jika software yang ingin di uninstall sudah ketemu, klik UninstallString dan kalian akan melihat jendela edit string pop up.
  5. Copy value data.
  6. Buka command prompt: Start -> Run -> (ketik cmd) -> Enter.
  7. Klik kanan command prompt lalu salin (paste) value data yang telah dicopy lalu tekan enter.'
  8. Proses uninstall akan berjalan

Kalau menurut kalian cara di atas terlalu rumit, kalian bisa download program Revo Uninstall Pro + Patch.


Silahkan download filenya  dibawah sini
pass: ahmad.hariy


Download Revo Uninstall Pro
on Rabu, 09 Mei 2012



Kalau kita mendengar kata ‘orang dengan IQ tertinggi‘ yang akan terbayang dalam pikiran kita mungkin nama-nama ilmuwan seperti Thomas Alva Edison, Einstein, atau seorang pelukis sekaligus peneliti, Leonardo da Vinci, yang memang memiliki IQ sebesar 220. Tapi tahukan kamu, bahwa rekor manusia dengan IQ tertinggi, dipegang oleh seorang wanita Amerika berprofesi sebagai kolumnis, penulis buku, pengajar, dan penulis skrip drama bernama Marilyn vos Savant. Marilyn vos Savant tercatat dalam Guiness Book of World Records sebagai orang dengan IQ tertinggi, dengan IQ sebesar 228, lebih tinggi 8 poin dari Leonardo da Vinci.

Marilyn yang berdarah German-Italy ini ternyata sudah diketahui memiliki IQ yang tinggi sejak ia berusia 10 tahun. Namun orang tuanya sengaja tidak mempublikasikannya untuk menghindari eksploitasi publikasi yang berlebihan. Semasa remaja vos Savant menghabiskan waktunya membantu menjaga toko sang Ayah sambil terus menikmati hobinya menulis dan membaca. Kadang dia akan menulis artikel dan mengirimkannya ke koran lokal dengan nama samaran, dengan alasan dia tidak ingin namanya diasosiasikan dengan pekerjaannya yang ia anggap belum sempurna.

Vos Savant mempelajari filosofi di Washington University in St. Louis, menentang keinginan orang tuanya untuk mengambil jurusan pelajaran yang lebih bermanfaat. Setelah dua tahun, dia drop out dari kuliah untuk membantu bisnis kedua orangtuanya dan mengejar karirnya di bidang menulis. Kemudian ia pindah ke kota New York dan menulis kolom Kontes Omni IQ Quiz untuk Majalah Omni yang berisi kuis-kuis IQ dan test-test intelegensi. Sebelum akhirnya ia memiliki kolum mingguan di Majalah Parade. Ia juga mulai menulis novel, cerpen, satire politik, semuanya dengan nama samaran.

Nama Vos Savant kemudian mulai dikenal setelah Guiness Book of World Record mendapatkan hasil skor IQ-nya dari Mega Society –Komunitas Mega. Komunitas ini beranggotakan khusus orang-orang dengan IQ tertinggi (Anggota Mega Society harus memiliki IQ lebih tinggi daripada 99,999% populasi umum, jumlah anggota juga dibatasi hanya 30 orang). Orang normal umumnya memiliki skor IQ sebesar 100, ini berarti Vos Savant memiliki IQ dua kalinya orang normal.

Sejak itulah Marilyn Vos Savant mulai terkenal bak selebriti. Apalagi dengan pembawaannya yang outgoing, menyenangkan, dan smart membuatnya jadi sering diundang ke berbagai talk show.

Vos Savant juga dikenal luas karena kolum mingguannya di Majalah Parade, berjudul ‘Ask Marilyn‘. Tadinya Majalah Parade hanya menampilkan profil dari Vos Savant dengan beberapa pertanyaan pilihan dari beberapa pembaca. Namun Majalah Parade terus mendapat pertanyaan dari pembaca. Sehingga kolum Ask Marilyn menjadi kolum tetap mingguan di majalah tersebut. Di kolum ini, vos savant menerima berbagai pertanyaan dari pembaca, mulai dari mata pelajaran sekolah, menyelesaikan soal matematika, logika dan teka-teki. Sesekali Vos Savant juga menjawab permintaan saran dari pembaca dengan menggunakan logika termasuk kuis dan puzzles yang dibuat oleh vos Savant.

Hingga saat ini vos Savant masih aktif menjawab berbagai pertanyaan. Anda juga bisa langsung mengajukan pertanyaan pada Marilyn dengan mengunjungi website officialnya di http://www.marilynvossavant.com/

sumber