on Minggu, 31 Maret 2013
INDUKTIF

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif. Definisi Penalaran Induktif

Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.

Induksi pada pengertian tradisional dipisahkan secara rigid dari deduksi untuk menunjuk pada suatu metode saintifik yang berupaya tiba pada konklusi melalui bukti-bukti (evidences) partikular mengenai dunia. Dalam sains, akumulasi bukti-bukti (evidences) bermakna derajat tertentu terhadap sokongan munculnya hipotesis, kalau bukan konklusi.

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir denganbertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yangdiselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.

BENTUK_BENTUK PENALARAN INDUKTIF

Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal.

  • Generalisasi
  • Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
    Contohnya :
    • Luna Maya adalah bintang film dan iklan, dan ia berparas cantik.
    • Revalina. S. Temat adalah bintang film dan iklan, dan ia berparas cantik.
    *Generalisasi: Semua bintangfilm dan iklan berparas cantik.
    Pernyataan “semua bintang film dan iklan berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
    Contoh kesalahannya:
    Bella juga bintang film, tetapi tidak berparas cantik.

    Macam-macam generalisasi :
    a. Generalisasi sempurna
    Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
    Contoh: sensus penduduk Indonesia
    b. Generalisasi tidak sempurna
    Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
    Contoh: Hampir seluruh wanita dewasa di Indonesia senang memakai rok mini. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
    Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
    - Jumlah data yang diteliti terwakili.
    - data harus bervariasi.
    - Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari kejadian umum/ tidak umum.

  • Analogi
  • Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yangmempunyai sifat yang sama.
    Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
    - Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
    - Meramalkan kesamaan
    - Menyingkapkan kekeliruan
    - Klasifikasi

    Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

  • Hubungan Kausal
  • Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.

    Macam hubungan kausal:
    a) Sebab- akibat. Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
    b) Akibat – Sebab. Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
    c) Akibat – Akibat. Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.

    Contoh Kausal : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

TAMBAHAN: 

*) Metode induktif Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

**) Metode deduktif Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

- Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial. Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

- Contoh: Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik. Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik. Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

- Contoh kesalahannya: Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik. Macam-macam generalisasi Generalisasi sempurna Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.

- Contoh: sensus penduduk Generalisasi tidak sempurna Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

- Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.

Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah: 1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili. 2. Sampel harus bervariasi. 3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

sumber
on Jumat, 29 Maret 2013
PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang berdasarkan suatu pernyataan (fakta) dasar yang bersifat umum serta menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus.

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme ini disusun dalam dua proporsi (pernyataan) atau lebih dan sebuah konklusi (kesimpulan). Didalam penalaran deduktif terdapat empat macam silogisme, yaitu :
  • Silogisme Kategorial
  • Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
    Contoh Silogisme kategorial :
    Semua angkot membutuhkan penumpang (Premis Mayor).
    Metromini adalah angkot (Premis minor).
    Metromini membutuhkan penumpang (Konklusi).

  • Silogisme Hipotesis
  • Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik. Ada empat macam tipe silogisme hipotetik:
      • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
      Contoh:
      Jika Tina sakit, saya tidak masuk sekolah (mayor).
      Tina sakit (minor).
      Tina tidak masuk sekolah (konklusi).
      • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
      Contoh:
      Jika panas, ibu tidak ke pasar (mayor).
      Ibu tidak ke pasar (minor).
      Matahari telah terbenam (konklusi).
      • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
      Contoh:
      Jika politik dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
      Politik tidak dilaksanakan dengan paksa.
      Kegelisahan tidak akan timbul.
      • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
      Contoh:
      Jika saya tidak membayar uang SPP, pihak sekolah akan memanggil orang tua saya.
      Pihak sekolah tidak memanggil orang tua saya.
      Saya membayar uang SPP.
  • Silogisme Alternatif
  • Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
    Contoh:
    Nenek umi berada di Bandung atau Bogor.
    Nenek umi berada di Bandung.
    Jadi, Nenek umi tidak berada di Bogor.

  • Silogisme Entimen
  • Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
    Contoh:
    Lia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
    Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

KASUS

Bank adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara defisit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana). Begitu juga dengan bank syariah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan bisnis ataupun konsumtif. Bedanya di bank syariah segala transaksi yang dijalankan harus sesuai dengan prinsip dan nilai syariah yang berlaku yang telah ditetapkan Allah didalam Al-Quran, Al-Sunnah dan dalil-dalil lainnya. Sebagai lembaga intermediasi, pengelolaan likuiditas didalam manajemen perbankan konvensional dan perbankan syariah sangatlah urgent sekali. Dimana jikalau hal ini tidak dikelola dengan baik, maka bisa terjadi mismatch antara surplus unit dan defisit unit. Maka dari itu harus ada departemen khusus yang mengatur keluar masuknya dana sehingga tidak terjadi mismatch diantara kedua unit ini. Seagaimana kita ketahui, bisnis utama bank ini adalah bisnis kepercayaan, dimana ketika tidak ada lagi kepercayaan dari nasabah, maka tamat sudahlah riwayat bank tersebut. Seperti yang terjadi pada krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998, dimana para nasabah rush dan antri untuk mengambil uangnya di bank karena muncul isu dimana bank tidak mampu lagi membayar kembali uang nasabahnya. Untung Bank Indonesia sebagai the lender of the last resort mengambil perannya dan mengumumkan ke seluruh lapisan masyarakat bahwasanya dana mereka yang mereka letakkan di bank akan dijamin oleh Bank Indonesia dan bisa diambil kapanpun. Ketika hal ini didengar dan diketahui oleh nasabah, maka kejadian antri dan berdesak-desakkan untuk mengambil uang di bank menurun bahkan kembali normal seperti sedia kala.

ARGUMEN

Paragraf diatas menggunakan penalaran deduktif. Hal itu bisa kita lihat karena gagasan pokok paragraf tersebut berada di awal kalimat. Berikut kalimat yang menjadi gagasan pokok pada paragraph tersebut:
Bank adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara deficit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana).

Begitu juga dengan bank hidayah pada umumnya, ia sama fungsinya seperti bank konvensional dalam memainkan perannya untuk menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang memerlukan uang untuk keperluan bisnis ataupun konsumtif.

Bank hidayah dan Bank konvensional adalah adalah lembaga intermediary yang mengintermediasi antara deficit unit (yang memerlukan dana) dan surplus unit (yang kelebihan dana).
Penalaran deduktif tersebut menggunakan silogisme kategorial. Hal tersebut bisa kita lihat dari ciri-ciri silogisme kategorial yaitu:
(p ~ q) & (q~r) = r~ q
Keterangan :
p : kalimat pertama
q : kalimat kedua
r : konklusi (kesimpulan).

Penalaran deduktif dapat kita temukan disemua tulisan karena penulis lebih dominan menggunakan penalaran deduktif daripada penalran induktif. Membuat penalran deduktif relativ mudah karena kalimat umumnya ditulis di awal paragraf setelah itu kalimat khusus. Kalimat umum merupakan inti dari suatu paragraf, sedangkan kalimat khusus berfungsi sebagai penjelas dari kalimat umum.


sumber
Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Proposisi

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.

Inferensi dan Implikasi

Inferensi adalah proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Sedangkan implikasi adalah merupakan akibatnya.

Wujud Evidensi

Semua fakta yang ada, dan dapat dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kejadian. Evidensi juga sering disebut sebangai bukti empiris.

Cara Menguji Data

Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan. Beberapa cara yang digunakan untuk pengujian data:

  1. Observasi
  2. Kesaksian
  3. Autorisasi


Cara Menguji Fakta 

Fakta adalah data yang terbukti dan telah menjdi suatu kenyataan. Cara menguji apakah data yang di dapat merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Dari penilaian tersebut maka dapat dilanjutkan lagi dengan menggunakan fakta tersebut sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.

Cara Menilai Autorisasi 

Untuk menilai suatu autoritas, dapat memilih beberapa pokok berikut:

  1. Tidak Mengandung Prasangka
  2. Pengalam dan Pendidikan Autoritas
  3. Kemashuran dan Presite d. Khorensi Dengan Kemajuan


sumber



on Selasa, 19 Maret 2013
TIPE-TIPE JARINGAN KOMPUTER


Switched Network
Switched Network

Circuit Switched Network
Circuit Switched Network

Packet Switched Network
Packet Switched Network

Broadcast Network
Broadcast Network

Packet Radio Network
Packet Radio Network

Satelite Network
Satelite Network

Local Network
Local Network

sumber
on Rabu, 13 Maret 2013
ADHOC Mode
ADHOC Mode
ADHOC Mode


Infrastructure Mode
Infrastructure Mode
Infrastructure Mode

Wired LAN
Wired LAN
Wired LAN

Wireless LAN
Wireless LAN
Wireless LAN

sumber